Suatu hari Ibrahim telah mendapat mimpi
agar menyembelih
anak kesayangannya itu. Mula-mula Ibrahim
berasa amat sedih
menerima mimpi itu. Namun, sebagai
seorang yang soleh
dan taat, dia berniat melaksanakan
perintah ALLAH itu dan kemudian
menyampaikan berita itu kepada Ismail.
Tanpa ragu-ragu
Ismail meminta ayahnya melaksanakan
perintah itu dengan
segera. Tetapi sewaktu perintah itu
dilaksanakan, ALLAH
menggantikan Ismail dengan seekor
kambing.
Dikisahkan Al Sadi bahwa, setelah Allah memerintahkan Ibrahim dan Ismail
membangun Baitullah, keduanya tidak mengetahui dimana yang harus dibangun. Lalu
Allah mengutus angin yang disebut ‘Al Khajuj’. Lalu angin tersebut membersihkan
tempat disekeliling Ka’bah yang menjadi dasar pembangunan Baitullah. Kemudian
keduanya mengikuti angin tersebut dengan menggali tanah dengan cangkul sehingga
keduanya mengikuti angin tersebut sehingga keduanya meletakkan pondasi. Yang
demikian itu terjadi ketika Allah berfirman “Dan ingatlah, ketika Kami
memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.” (Al Hajj 26)
Ibnu Abi Hatim menyebutkan, Ibrahim dan Ismail membangun Baitullah dari lima
gunung. Lalu Dzulkarnain, raja bumi pada waktu itu berjalan melewati mereka
berdua, maka iapun bertanya “Siapa yang menyuruh kalian berdua membangun ini?”
“Allah yang menyuruh kami membangun Baitullah, ” jawab Ibrahim. Kemudian
Dzulqarnain berkata “Apa buktinya?” Maka setelah itu lima gunung yang menjadi
sumber batu baitullah bersaksi bahwa Allah memang menyuruh Ibrahim mengerjakan
pembangunan Baitullah. Kemudian Dzulkarnain pun beriman dan membenarkan.
Setelah Ibrahim dan Ismail membuat pondasi dan membangun tiang, Ibrahim
berkata kepada Ismail “Hai puteraku, carikan batu yang baik untukku yang akan
aku letakkan disini.” Ismail menjawab, “Hai ayahku, aku benar-benar lelah.” Lalu
ibrahim berkata “Ya sudah berangkat saja.”
Kemudian Jibril membawakan batu hajar aswad dari India yang berwarna putih.
Dikisahkan bahwa dulu Adam turun dengan membawa batu tersebut dari surga. Dan
batu itu berubah warna menjadi hitam disebabkan oleh kesalahan dan dosa
manusia.
Ismail bertanya, “Hai ayahku, siapa yang membawa batu ini?” Ibrahim menjawab,
“Dibawa oleh yang lebih semangat daripada dirimu.” Setelah beberapa waktu, maka
selesailah pembangunan Baitullah ini.
Mengenai pembangunan Baitullah ini, Allah berfirman:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia
adalah Baitullah yang di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata diantaranya; maqam Ibrahim.
Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman. Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi orang yang sanggup
melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka
sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali
Imran 96-97)
kemudian dalam surat lain Allah berfirman:
Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah
bersama Ismail seraya berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah dari Kami (amalan kami),
sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Ya Tuhan kami
jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan jadikanlah diantara
anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami
cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha penerima taubat lagi Maha penyayang. Ya Tuhan
kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayatMu dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al
Quran) dan Al Hikmah (Al Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah
yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Al-Baqarah 124-129)
No comments:
Post a Comment