Tuesday, December 13, 2011

KISAH NABI ISMAIL A.S


Suatu hari Ibrahim telah mendapat mimpi agar menyembelih
anak kesayangannya itu.  Mula-mula Ibrahim berasa amat sedih
menerima mimpi itu.  Namun, sebagai seorang yang soleh
dan taat, dia berniat melaksanakan perintah ALLAH itu dan kemudian
menyampaikan berita itu kepada Ismail.  Tanpa ragu-ragu
Ismail meminta ayahnya melaksanakan perintah itu dengan
segera.  Tetapi sewaktu perintah itu dilaksanakan, ALLAH
menggantikan Ismail dengan seekor kambing.


Dikisahkan Al Sadi bahwa, setelah Allah memerintahkan Ibrahim dan Ismail membangun Baitullah, keduanya tidak mengetahui dimana yang harus dibangun. Lalu Allah mengutus angin yang disebut ‘Al Khajuj’. Lalu angin tersebut membersihkan tempat disekeliling Ka’bah yang menjadi dasar pembangunan Baitullah. Kemudian keduanya mengikuti angin tersebut dengan menggali tanah dengan cangkul sehingga keduanya mengikuti angin tersebut sehingga keduanya meletakkan pondasi. Yang demikian itu terjadi ketika Allah berfirman “Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.” (Al Hajj 26)

Ibnu Abi Hatim menyebutkan, Ibrahim dan Ismail membangun Baitullah dari lima gunung. Lalu Dzulkarnain, raja bumi pada waktu itu berjalan melewati mereka berdua, maka iapun bertanya “Siapa yang menyuruh kalian berdua membangun ini?” “Allah yang menyuruh kami membangun Baitullah, ” jawab Ibrahim. Kemudian Dzulqarnain berkata “Apa buktinya?” Maka setelah itu lima gunung yang menjadi sumber batu baitullah bersaksi bahwa Allah memang menyuruh Ibrahim mengerjakan pembangunan Baitullah.  Kemudian Dzulkarnain pun beriman dan membenarkan.

Setelah Ibrahim dan Ismail membuat pondasi dan membangun tiang, Ibrahim berkata kepada Ismail “Hai puteraku, carikan batu yang baik untukku yang akan aku letakkan disini.” Ismail menjawab, “Hai ayahku, aku benar-benar lelah.” Lalu ibrahim berkata “Ya sudah berangkat saja.”
Kemudian Jibril membawakan batu hajar aswad dari India yang berwarna putih. Dikisahkan bahwa dulu Adam turun dengan membawa batu tersebut dari surga. Dan batu itu berubah warna menjadi hitam disebabkan oleh kesalahan dan dosa manusia.

Ismail bertanya, “Hai ayahku, siapa yang membawa batu ini?” Ibrahim menjawab, “Dibawa oleh yang lebih semangat daripada dirimu.” Setelah beberapa waktu, maka selesailah pembangunan Baitullah ini.
Mengenai pembangunan Baitullah ini, Allah berfirman:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia adalah Baitullah yang di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata diantaranya; maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran 96-97)
kemudian dalam surat lain Allah berfirman:

Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail seraya berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah dari Kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan jadikanlah diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha penerima taubat lagi Maha penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al Hikmah (Al Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Al-Baqarah 124-129)

No comments: